Halaman

Jumat, 19 Oktober 2012

Burung kacamata Biasa / Zosterops


Zosterops merupakan Marga penciri Burung kacamata, dan memiliki jumlah anggota terbesar. Secara tradisional, genus ini dimasukkan ke dalam suku Zosteropidae; namun berdasarkan kajian filogeni terbaru, bisa jadi kelompok ini merupakan bagian dari suku Timaliidae.
Daerah persebarannya adalah di wilayah Tropika, Afrika, Asia (Indomalaya), dan Australia bagian utara. Panjang tubuhnya (dari ujung paruh hingga ujung ekor) berkisar antara 8–15cm. Ciri yang paling jelas adalah adanya lingkaran (garis) putih yang mengelilingi mata, meskipun ada beberapa jenisnya yang tidak memilikinya. Nama marganya berasal dari kata Yunani zosterops, yang berarti ”sabuk mata”.
[sunting]Anggota
Kajian terhadap data DNA yang terbaru menghasilkan gambaran bahwa marga ini kemungkinan bukan monofiletik.[1] Meski demikian baru sedikit spesies yang telah dipelajari, dengan jenis-jenis dari Kepulauan Mikronesia yang paling banyak dikaji contohnya. Agaknya terdapat dua kelompok garis kekerabatan; kelompok timur yang nampak jelas berbeda dan kelompok barat yang kekerabatannya lebih dekat dengan jenis-jenis Asia Timur. Kekerabatan kelompok yang pertama (kelompok timur) dengan burung-burung marga Rukia masih perlu diteliti lebih lanjut. Juga, jenis kacamata Tanjung Harapan nampak berbeda garis kekerabatannya dengan jenis-jenis selebihnya, namun hal ini belum bisa dipastikan.
§  Kacamata-kuning Afrika, Zosterops senegalensis
§  Kacamata Kamerun, Zosterops (senegalensis) stenocricotus
§  Kacamata Kirk, Zosterops (senegalensis) kirki
§  Kacamata Pemba, Zosterops vaughani
§  Kacamata sisi-berangan, Zosterops mayottensis
§  Kacamata sisi-berangan Seychelles, Zosterops (mayottensis) semiflava - punah (akhir abad-19)
§  Kacamata tepi-lebar, Zosterops poliogastrus - sebelumnya poliogaster
§  Kacamata Kulal, Zosterops (poliogastrus) kulalensis
§  Kacamata Taita, Zosterops (poliogastrus) silvanus
§  Kacamata Pare selatan, Zosterops (poliogastrus) winifredae
§  Kacamata Kikuyu, Zosterops (poliogastrus) kikuyuensis.
§  Kacamata dada-putih, Zosterops abyssinicus
§  Kacamata Tanjung Harapan, Zosterops pallidus
§  Kacamata Sungai Orange, Zosterops (pallidus) pallidus
§  Kacamata Madagascar, Zosterops maderaspatanus
§  Kacamata Komoro, Zosterops mouroniensis
§  Kacamata Sao Tome, Zosterops ficedulinus
§  Kacamata Annobon, Zosterops griseovirescens
§  Kacamata Mascarene, Zosterops borbonicus
§  Kacamata-kelabu RĂ©union, Zosterops (borbonicus) borbonicus
§  Kacamata-kelabu Mauritius, Zosterops (borbonicus) mauritianus
§  Kacamata Reunion, Zosterops olivaceus
§  Kacamata-zaitun Mauritius, Zosterops chloronothos
§  Kacamata Seychelles, Zosterops modestus
§  Kacamata Sri Lanka, Zosterops ceylonensis
§  Kacamata paha-berangan, Zosterops erythropleurus
§  Kacamata biasa, Zosterops palpebrosus
§  Kacamata Jepang, Zosterops japonicus
§  Kacamata dataran-rendah, Zosterops meyeni
§  Kacamata Enggano, Zosterops salvadorii
§  Bridled White-eye, Zosterops conspicillatus - kemungkinan polifiletik atau parafiletik
§  Kacamata Guam, Zosterops (conspicillatus) conspicillatus  punah (1983)
§  Kacamata Rota, Zosterops rotensis – baru-baru ini dipisahkan dari Z. conspicillatus
§  Kacamata polos, Zosterops hypolais
§  Kacamata Kepulauan Caroline, Zosterops semperi
§  Kacamata topi-hitam, Zosterops atricapilla - sebelumnya atricapillus
§  Kacamata belukar, Zosterops everetti
§  Kacamata kekuningan, Zosterops nigrorum
§  Kacamata gunung, Zosterops montanus
§  Kacamata Pulau Christmas, Zosterops natalis
§  Kacamata Jawa, Zosterops flavus
§  Kacamata laut, Zosterops chloris
§  Kacamata limau, Zosterops citrinella - sebelumnya citrinellus
§  Kacamata Kai, Zosterops grayi
§  Kacamata Tual, Zosterops uropygialis
§  Kacamata Sulawesi, Zosterops consobrinorum
§  Kacamata Makasar, Zosterops anomalus
§  Kacamata Wallacea, Zosterops wallacei
§  Kacamata dahi-hitam, Zosterops atrifrons
§  Kacamata Sangihe, Zosterops nehrkorni
§  Opior dwiwarna (kacamata Seram), Zosterops stalkeri – kadang-kadang dimasukkan ke dalam genus Tephrozosterops
§  Kacamata Halmahera, Zosterops atriceps
§  Kacamata kecil, Zosterops minor
§  Kacamata Tagula, Zosterops meeki
§  Kacamata kepala-hitam, Zosterops hypoxanthus
§  Kacamata Biak, Zosterops mysorensis
§  Kacamata Arfak, Zosterops fuscicapilla – sebelumnya fuscicapillus
§  Kacamata Buru, Zosterops buruensis
§  Kacamata Ambon, Zosterops kuehni
§  Kacamata Papua, Zosterops novaeguineae
§  Kacamata-kuning Australia, Zosterops luteus
§  Kacamata pulau, Zosterops griseotinctus
§  Kacamata Rennell, Zosterops rennellianus
§  Kacamata belang, Zosterops vellalavella
§  Kacamata Ranongga, Zosterops splendidus
§  Kacamata Ghizo, Zosterops luteirostris
§  Kacamata Solomon, Zosterops kulambangrae
§  Kacamata Murphy, Zosterops murphyi
§  Kacamata tenggorokan-kuning, Zosterops metcalfii
§  Kacamata tenggorokan-kelabu, Zosterops rendovae
§  Kacamata Malaita, Zosterops stresemanni
§  Kacamata Santa Cruz, Zosterops santaecrucis
§  Silvereye, Zosterops lateralis
§  Lord Howe Silvereye, Zosterops (lateralis) tephropleurus – sebelumnya tephropleurus
§  Lord Howe White-eye, Zosterops strenuus - sebelumnya strenua; punah (lk. 1918)
§  Kacamata paruh-ramping, Zosterops tenuirostris
§  Kacamata leher-putih, Zosterops albogularis
§  Kacamata Lifou besar, Zosterops inornatus
§  Layard's White-eye, Zosterops explorator
§  Kacamata dahi-kuning, Zosterops flavifrons
§  Kacamata punggung-hijau, Zosterops xanthochroa – sebelumnya xanthochrous
§  Kacamata Lifou kecil, Zosterops minutus
§  Kacamata Samoa, Zosterops samoensis
§  Dusky White-eye, Zosterops finschii
§  Kacamata kecoklatan, Zosterops cinereus
§  Kacamata-zaitun Yap, Zosterops oleagineus – kadang-kadang ditempatkan dalam marga Rukia (R. oleaginea)

§  Kacamata Togian, Zosterops somadikartai – baru dideskripsi tahun 2008

Jumat, 01 Juni 2012

Waduk Jatiluhur



denzcanaria.blogspot.comWaduk Jatiluhur adalah Tempat wisata di Purwakarta yang berupa waduk pembangkit listrik yang dulunya sungai Citarum. Jatiluhur disamping buat pembangkit listrik ternyata kita bisa menikmati suasana keindahan alamnya dan juga ada peternakan ikan berupa tambak, yang biasa oleh orang sana disebut Kolam Apung

karena ikan tersebut di ternak di jaring yang terapung di air waduk Jatiluhur. Keindahan dan nuansa suasana Jatiluhur menarik para Wisatawan lokal biasanya lonjakan pengunjung akan sangat ramei ketika hari Raya Idul Fitri dan hari liburan sekolah atau kerja.

Obyek wisata Jatiluhur terletak 9 km dari kota Purwakarta, terkenal dengan Bendungan Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957, dapat menampung tidak kurang 3 milyar3 air Sungai Citarum dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.

Di dalamn Bendungan Ir. H. Juanda, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dan produksi tenaga listrik rata-rata 1000 juta kwh setiap tahun. Selain dari itu, memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir.

Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya.

Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat Budi daya Ikan Keramba Jaring Apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar. Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat, sebagai alat komunikasi internasional. Jenis layanan yang disediakan antara lain international toll free service (ITFS), Indosat Calling Card (ICC), international direct dan lainnya. Terletak 7 km dari kota Purwakarta..
Sumber: www.purwakarta.go.id

Penangkaran Buaya Blanakan



denzcanaria.blogspot.com, Penangkaran Buaya Blanakan terletak di Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang. Di lokasi ini dikembangkan penangkaran buaya jenis muara yang berjumlah kurang lebih 200 ekor terdiri dari buaya jantan dan betina lengkap dengan habitatnya. Di lokasi ini pengunjung pun dapat pula menyaksikan suguhan atraksi buaya-buaya muara dari atas balkon, saat menyantap makanan yang diberikan pengelola.
Obyek wisata dengan lahan seluas 1,5 ha, dari luas total 8 ha wilayah hutan Tegaltangkil ini dikelola oleh PT Perhutani, selain disuguhi atraksi buaya-buaya muara para wisatawan yang datang ke lokasi ini dapat menikmati sajian kuliner berupa makanan laut khas Blanakan yaitu ikan bakar Etong, Cumi dan Kepiting, yang disajikan di warung-warung yang tertata rapih di bawah kerindangan pohon-pohon, selain itu pula para wisatawan juga dapat menyusuri pesisir laut Blanakan sampai dengan Patimban dengan menggunakan jasa penyewaan kapal boat yang tersedia disana, atau bagi pengunjung yang ingin melakukan aktivitas lain seperti berkemah, jalan-jalan di hutan mangrove, dan menyaksikan beberapa satwa khas rawa pun bisa.
Pilihan lainnya adalah trekking. Jika waktunya tepat, pengunjung dapat menyaksikan beberapa satwa liar lain seperti berang-berang, ular sawah, kucing hutan, dan burung kuntul. Atau bagi para pengunjung yang memiliki hobi mancing, juga dapat menyalurkan kesenangannya di Sungai Blanakan.
Lokasi obyek wisata ini terletak di wilayah Kab. Subang bagian utara, tepatnya di jalur Pantura. Oleh karenanya jalan menuju lokasi ini beraspal, sehingga pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi roda 2 atau roda 4, ataupun menggunakan kendaraan umum. Adapun waktu tempuh dari kota Subang sekitar 60 menit, dari Bandung sekitar 2,5 jam dan dari Jakarta via Pantura sekitar 3 jam..

Pantai Pondok Bali



denzcanaria.blogspot.com, Pantai Pondok Bali Merupakan obyek wisata pantai yang terletak di Desa Mayangan Kecamatan Legonkulon Kab. Subang. Hamparan pasir yang membentang di pesisir laut utara menjadikan ciri khas wisata pantai, para wisatawan yang berkunjung ke obyek ini dapat melakukan kegiatan rekreasi seperti berenang, memancing di laut serta dapat menikmati keindahan pesona alam pada saat matahari terbenam.
Tarif masuk Rp 5.000

Jalan menuju obyek wisata ini sudah beraspal, sehingga pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4 atau angkutan umum. Adapun waktu tempuh yaitu dari kota Subang sekitar 40 menit ke arah utara sedangkan dari Bandung sekitar 2,5 jam dan dari Jakarta via tol Cikopo lalu masuk jalur pantura dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam serta dari Pamanukan kurang lebih 15 menit..

Pantai Kalapa Patimban



denzcanaria.blogspot.com, Pantai Kalapa Patimbanmerupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Subang yang mempunyai daya tarik khas wisata pantai. Pantai Kalapa Patimban juga mempunyai kedalaman laut yang landai sehingga para pengunjung dapat aman bermain di laut. Kegiatan yang dapat dilakukan salah satunya adalah bola volly pantai, sky boat, berperahu, memancing dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat dilakukan disana bersama keluarga.

Jalan menuju obyek wisata ini sudah beraspal, sehingga pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4 atau angkutan umum. Adapun waktu tempuh yaitu dari kota subang sekitar 40 menit ke arah utara sedangkan dari bandung sekitar 2,5 jam dan dari jakarta via tol Cikopo lalu masuk jalur pantura dengan waktu tempuh sekitar 3 jam..

Pacuan Kuda Ciater



denzcanaria.blogspot.com, Pacuan Kuda Ciater terletak dalam kawasan Ciater Higland Resort di tengah perkebunan teh yang menghampar luas, adalah merupakan salah satu pusat pacuan kuda yang mempunyai fasilitas cukup lengkap bagi para penggemar olah raga berkuda, fasilitas indoor dengan luas 7000 M² dan outdoor untuk berlatih berkuda dan istal beserta sarana penunjang lainnya yang dapat menampung lebih dari 80 ekor kuda adalah fasilitas yang tersedia disana. Para pengunjung dapat menikmati keindahan pesona alam perkebunan teh baik di dalam kawasan resort sambil berkuda, cross country, buggy trail adalah aktivitas yang patut anda coba.

Selain berkuda, pengunjung dapat melakukan kegiatan rekreasi lain dengan memanfaatkan fasilitas sport komplek yang telah dilengkapi dengan restoran dan karaoke. Kolam renang dengan desain yang unik, tempat bermain anak, camping ground serta tea walk dapat anda lakukan disana
Fasilitas dan Tarif :Rp. 7.500,-

Untuk menuju ke obyek wisata ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4 atau angkutan umum. Adapun waktu tempuh yaitu dari kota Subangsekitar 40 menit ke arah selatan sedangkan dari Bandung sekitar 55 menit dan dari Jakarta via tol Sadang dengan waktu tempuh sekitar 3 jam serta dari tangkuban parahu kurang lebih 10 menit. Kondisi jalan menuju kawasan ini, baik dari subang maupun bandung sangat baik. Namun yang perlu diperhatikan mengenai kondisi kendaraan, karena menuju lokasi, baik dari Subang maupun Bandung akan melalui tanjakan yang cukup berat..